Monday, May 14, 2007

Wa Sulhu Khair

Saya diberi artikel oleh firli teman maya saya artikel tentang Amazing Child yang menggemparkan seantero dunia saat ini. Yaitu anak yang hapal qur'an sejak umur 4 tahun dan mendapat gelar Doktor Honoris Causa pada usia 7 tahun.

Di artikel itu ada penggalan ayat dari AnNisaa : 128, tentang anjuran untuk berdamai ... Wa sulhu khair, artinya dan berdamai itu baik. Saya sampaikan ayat ini pada azzam tadi sore di angkot ketika dalam perjalanan pulang. Dia bertanya pada saya, apa artinya Mi? Saya jelaskan kalau azzam bertengkar harus baikan, karena kalau bertengkar itu tidak baik. " Ooo", balasnya. Beberapa saat kemudian dia sampaikan sesuatu yang membuat saya geli, juga sekaligus malu (tersindir atuh ya tepatnya). Yang dia sampaikan sangat polos dan sederhana. Katanya " Mi, jangan berantem aja sama abi ya. Umi sama abi baikan". Wa Sulhu khair ya, Mi. Berdamai itu baik".

Glek!!!!, waduh skak mat deh...
Memang 3 hari yang lalu saya sedang dalam kondisi yang tidak baik dengan suami. Walau azzam tidak saya beritahu, tapi dia merasa kalau saya dan abinya sedang ada masalah.
Hi hi, niatnya memberi nasehat yang baik bagi azzam, eh ternyata aku juga diberi nasehat. :P

Sunday, May 13, 2007

POLIGAMI

Yang KUDU DIPERHATIKAN !!!!

  1. Istri ke berapapun adalah sama-sama wanita.
  2. Semuanya berhak atas kebahagiaan yang sama
  3. Istri pertama tidak memiliki privilege semacam permaisuri, tapi sama dengan istri yang lain
  4. Istri ke-2 dan seterusnya bukanlah pemuas nafsu yang berlebih, tapi sama terhormat dengan istri pertama
  5. Semua istri adalah wanita baik-baik, dengan hak dan kewajiban yang sama

Nikmat Menangis

Pada tanggal 8-10 Pebruari kemarin, saya mengikuti sebuah training Leadership di Jakarta. Awalnya enggan mengikutinya, tapi berkat rayuan teman-temanku yang ampuh, maka akhirnya aku ikut juga training tersebut. Hari pertama masih terasa biasa saja, karena berlum banyak yang ku kenal. Hari kedua mulai mengasikkan walau otakku harus bekerja keras, karena sesi ini, memaksaku untuk berpikir tentang bintang terangku dan langkah-langkah yang harus ditempuh menuju bintang terang itu. Hari ketiga inilah yang membuatku tergugah menuliskan tulisan ini.

Tetapi pada awal pelatihan pun aku tertarik pada seseorang yang menjadi teman, sahabat dan sekaligus keluarga dalam kelompokku selama pelatihan berlangsung. Dia adalah seorang laki-laki berusia 30 an, dia seorang nasrani, dia bekerja di sebuah perusahaan asuransi. Ketertarikanku pada teman ini adalah, cita-cita hidupnya yang ku dengar sejak awal pelatihan sampai sesi pertama di hari terakhir pelatihan adalah, mati di usia 40 dengan cara kapal yang ditumpanginya meledak. Tidak hanya itu, setiap materi yang disampaikan trainer dan diskusi yang dilakukan dengan kelompok, pasti akan dimentahkan oleh beliau ini. Kadang aku pun di buat gemas, menghadapi sikap dan cara pandangnya. Dia merasa hidupnya tidak ada artinya. Dia sosok yang penuh kekecewaan. Sungguh unik dan nyentrik.

Keunikan dan kenyentrikan sahabat ini yang lainnya adalah, ketika para peserta sebagian besar menangis karena materi yang disampaikan trainer mampu menyentuh hati, beliau malah keheranan dan merasa iri kepada para peserta lain kenapa saya tidak bisa menangis yang lainnya. Wah, sangat menggemaskan, untunglah ada kawanku yang lain yang juga sekelompok menyabarkanku.

Ketika hampir semua sesi di lalui, tibalah pada sesi dimana saya dan teman-teman diminta membentuk lingkaran, dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa, agar bintang terang yang yang kami punya dikabulkan dan jalannya di mudahkan. Satu per satu kami berdoa, dan tiba pada giliran beliau. Dan tanpa di duga, dia menangis, badannya bergetar hebat, dan kalimatnya terbata-bata. Luar biasa, Maha Suci Allah, dia menangis tersedu-sedu, dalam tangisnya dia menyampaikan perasaan bersalahnya karena telah meninggalkan Tuhannya selama 33 tahun, sahabat ini amat berbahagia ketika dia dapat mengeluarkan tetes demi tetes air matanya, setelah sekian lama kemampuan menangisnya Tuhan hentikan dan membuat hatinya menjadi beku. Dan sudah pasti, semua anggota di kelompok kami, terharu dan aku pun ikut meneteskan air mata. Pemandangan yang indah dan penuh dengan nikmat bagiku, bagi sahabat dan teman-teman yang lain diberi rizki menangis.

Sahabat, menangislah engkau ketika Tuhan masih memberikan nikmat menangis itu. Menangislah engkau mensyukuri semua pemberian-Nya. Menangislah engkau karena rasa takutmu akan semua kesalahanmu yang telah engkau lakukan sengaja atau tidak sengaja. Menangislah engkau agar hatimu terus melembut. Menangislah engkau agar engkau tahu bahwa kau hanyalah seorang hamba atas Sang Maha Kuasa.

Dan berbahagialah, jika kau menangis karena Tuhanmu ..


Bogor, 11 Pebruari 2007

YA MUSTAFA


Mustafa, mustafa, mustafa
Ya Mustafa, Ya Mustafa, Ya Mustafa
Allahumma salli'alal Mustafa
Mustafa, mustafa, mustafa
You're our prophet
Our beloved
Truly you are
Most just and kind
You're the Guide
Sent by Allah
To lead us
towards the light
In your manners
And in your deeds
All the prophets
you did exceed

BARU

Ini blog baru ku..
mau coba kreatif dikit lah..
doakan agar bisa bermanfaat