Thursday, October 8, 2009

Nikmat Allah terselip di kegiatan Peduli Dhuafa...

Ramadhan yang baru saja kita lewati sebulan yang lalu... meninggalkan jejak indah dalam hati saya. Tiap tahunnya, saat bulan Ramadhan, kantor tempat saya bekerja, rutin melakukan kegiatan Gerakan Peduli Dhuafa. Kegiatan yang membagi-bagikan paket sembako dan uang tunai pada kaum Dhuafa. Kebetulan saya diamanahi menjadi panitia dlm kegiatan tersebut. Tugas saya, mengkalkulasi jumlah produk sembako dan paket yang sudah jadi, membuat formulasi paket, menerima permintaan distributor dhuafa, juga terjun langsung membungkus paket2 itu.

Pekerjaan yang mudah, tapi harus extra sabar, karena saya dan kawan-kawan mengerjakan pada kondisi shaum. Setelah dzuhur, kami berjibaku dengan dus2, plastik, dan lain-lain untuk menghasilkan paket-paket itu. Stress melanda ketika permintaan distributor banyak, sedang jumlah paket tidak memenuhi quota permintaan. Tapi alhamdulillah,pada akhir menjelang syawal, akhirnya semua bisa terpenuhi, bahkan berlebih dalam hal dana.

"Kerepotan" menjalani kegiatan ini membuat saya menjadi berpikir tentang kemurahan Allah. Saya hanya menganalogikan dengan sederhana, komponen-komponen yang saya temui dalam kegiatan tersebut. Jika, dhuafa diumpamakan sebagai manusia-manusia yang akan diberi rizki, jumlah permintaan paket adalah doa-doa yang diminta manusia, sedang saya dan teman-teman sebagai penerima doa dan yang memberi rizki.

Luar Biasa, dalam perumpamaan manusia yang lemah dan terbatas ini, sungguh tidak akan sanggup. Begitu tidak terbatasnya Allah, yang selalu mendengarkan doa-doa kita, memberikan kita rizki yang tidak terputus, tidak pernah lelah dan bosan menghadapi makhluk-Nya. Bahkan ketika kita semakin mendekat pada-Nya, Dia lebih dekat dari urat nadi kita sendiri. SUBHANALLAH, ALHAMDULILLAH, ALLAHU AKBAR.

Maka nikmat mana lagi yang kau dustakan?

No comments: